Selasa, 12 November 2013

Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari

IkanDewa.com - Ikan baik untuk kesehatan. Mengkonsumsi ikan dua kali sepekan sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein. Omega-3 yang terkandung dalam lemak ikan juga bagus untuk kesehatan jantung dan perkembangan sel otak pada anak-anak.

Namun, tak semua ikan bagus untuk kesehatan. Seafood Watch, program yang diluncurkan oleh Monterey Bay Aquarium, mencatat sejumlah ikan yang tak layak konsumsi. Bersama lembaga nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan, mereka menyusun daftar ikan yang tak layak konsumsi itu.

Dari daftar tersebut, ada enam jenis ikan teratas yang sebaiknya dihindari. Selain ikan-ikan itu terancam punah, beberapa juga mengandung merkuri dan PCB di atas ambang batas yang ditentukan, yang justru membahayakan kesehatan.

Keenam jenis ikan itu adalah

Tuna Sirip Biru

Pada bulan Desember 2009, World Wildlife Fund menempatkan tuna sirip biru pada daftar 10 spesies terancam punah, di samping panda raksasa, harimau, dan penyu belimbing. Meskipun kelompok-kelompok lingkungan mengupayakan advokasi agar ikan ini masuk status fauna yang dilindungi, tuna sirip biru terus diburu, dengan nilai jual hingga US$ 177 ribu per ikan.

Namun, selain terancam punah, tuna ini juga sangat membahayakan kesehatan. Ikan ini memiliki tingkat merkuri dan PCB begitu tinggi sehingga The Environmental Defense Fund (EDF) merekomendasikan untuk tidak memakan ikan ini.

Patagonian Toothfish


Harganya sangat mahal karena rasa dagingnya yang khas, meleleh di mulut seperti mentega. Ikan ini hanya hidup di perairan Antartika yang dingin. Metode yang digunakan untuk menangkapnya sangat merusak dasar laut dan mengancam habitat burung-burung laut di sekitarnya. Namun EDF melarangnya lebih karena kandungan merkurinya yang sangat tinggi. Karena itu, jika ingin mengkonsumsi, sebaiknya tak lebih dari dua kali per bulan untuk orang dewasa dan sekali sebulan untuk anak-anak.

Kerapu

Tingkat merkuri yang tinggi dalam ikan ini menyebabkan EDF mengeluarkan peringatan. Dari sisi keberlanjutan, ikan kerapu tak ada masalah. Ikan ini bisa hidup sampai usia 40 tahun dan bereproduksi secara cepat.

Monkfish

Ikan ini wujudnya aneh, menyerupai lele dan merupakan penghuni bawah laut. Ikan sungut ganda, nama lain ikan ini, masuk ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan dari ordo Lophiiformes ini terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar.

Monkfish adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. Ikan ini menyelam hingga ke dasar laut. Agar bisa menyerang ikan lain, mulutnya sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas mulut terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa. Ikan ini juga sering naik ke permukaan laut untuk menyerang burung laut. Kandungan merkuri ikan ini sangat tinggi.

Orange Roughy

Seperti kerapu, ikan ini juga panjang umur, tetapi lambat untuk bereproduksi, sehingga rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan. Ikan ini hidup 100 tahun atau lebih, sehingga fillet ikan ini di freezer Anda mungkin berasal dari ikan yang umurnya lebih tua dari nenek Anda. Usia yang panjang juga berarti memiliki tingkat merkuri yang tinggi, hal yang membuat EDF mengeluarkan peringatan kesehatan.

Salmon hasil budi daya

Kebanyakan salmon hasil budi daya, yang biasanya berlabel "Atlantic salmon", sering penuh dengan parasit dan penyakit. Juga mengancam salmon liar yang mencoba berenang ke perairan untuk melakukan pemijahan.

Salmon yang dibesarkan di kolam budi daya diberi antibiotik untuk memerangi penyakit, sehingga memiliki tingkat PCB cukup tinggi. Ada harapan tekanan konsumen akan mendorong peternak untuk mengadopsi praktek-praktek budi daya yang lebih baik.[eatingwell.com/ikandewa]

Di Restoran Ini, Anda Pancing Sendiri Ikan yang Mau disantap

IkanDewa.com - Restoran seafood umumnya menawarkan ikan segar dari akuarium. Biasanya ikan yang dipilih akan diambil dan diolah langsung. Namun, di restoran ini Anda bisa memancing sendiri ikan yang ingin Anda santap.

Bagi sebagian orang, memancing adalah kegiatan pelepas stres setelah bekerja. Sambil menunggu umpan dimakan ikan, kita dapat bersantai seharian sambil menikmati alam terbuka. Alangkah bahagianya jika ikan hasil pancingan banyak dan bernilai tinggi.

Restoran Tsuribune Jaya Zaou berusaha menghadirkan atmosfer tersebut ke jantung kota Tokyo, Jepang, bagi para pekerja yang sibuk dan tak punya waktu berlibur. Di restoran ini, Anda bisa memancing sendiri ikan yang akan Anda santap.

Area makannya unik, berbentuk perahu tradisional Jepang besar dengan tangki ikan di sekelilingnya. Perahu inipun jadi seperti mengambang di tengah perairan. Tersedia menu standar pub Jepang jika Anda tak mau capek dan tinggal menikmati hidangan.

Namun, akan lebih seru jika memancing sendiri. Setelah membayar biaya ekstra, Anda akan mendapat alat pancing dan udang kecil untuk umpan. Jika sudah mendapat ikannya, serahkan ke chef. Andapun bisa memilih, ikan tersebut mau dijadikan tempura, sushi, sashimi, atau direbus.

Di dalam tangki airnya terdapat berbagai jenis ikan, mulai dari sea bream, ikan sebelah (flounder), sampai horse mackerel. Meski terlihat lebih gampang daripada memancing di perairan terbuka, nyatanya memancing di sini bisa menghabiskan waktu hingga 15 menit sampai ada ikan yang tersangkut di kail.

Reporter situs Rocket News 24 (15/02/12) berhasil menangkap sea bream. Ikan tersebut dibuat menjadi sashimi serta direbus dengan shoyu dan cuka. "Rasanya sangat enak!" tulisnya. Di kesempatan kedua, mereka mendapat ikan sebelah yang kemudian digoreng. Menurut sang reporter, rasanya sama enaknya.

Tertarik mampir? Selain di Tokyo, Tsuribune Jaya Zaou juga memiliki cabang di Fukuoka, Saitama, Kanagawa, Osaka, dan Mie.[detik/ikandewa.com]

Minggu, 10 November 2013

Heboh Air Ajaib di Tiga Mata Air Sagaranten, Garut

IkanDewa.com - Warga Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir digegerkan dengan isu air ajaib di tiga mata air di Blok SS Kampung Sagaranten Desa Sukasono Kecamatan Sukawening.

Gaung tentang air ajaib yang dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit itu bahkan merebak hingga ke luar Kabupaten Garut.

Tak pelak lokasi yang sebenarnya cukup jauh dari pemukiman penduduk itu pun mendadak ramai bak pasar dadakan. Antrean orang dari berbagai daerah yang penasaran menikmati air ajaib tersebut terjadi sepanjang siang hingga malam.

Tidak semua orang datang ke lokasi tersebut hendak berobat. Sebagian mereka hanya terdorong penasaran dengan kabar air mujarab yang menghebohkan itu. Kebanyakan mereka datang untuk mandi guyuran air ajaib yang mengair melalui pancuran dari tiga sumber mata air berdekatan.

Menariknya, masing-masing air yang keluar dari mata air tersebut memiliki suhu berbeda. Satu mata air bersuhu dingin, satu hangat, dan satunya lagi bersuhu cukup panas.

"Wah ini benar-benar air ajaib,” seru Bandi (56), warga Kampung Cihaur Cicalengka Bandung sembari mengusap-usapkan air dari ketiga mata air itu ke mukanya.

Bandi sengaja datang ke tempat tersebut dengan harapan penyakit darah tinggi yang dideritanya bisa sembuh setelah mandi air ajaib itu.

Senada diungkapkan Iyus Rinjani (49) warga Kampung/Desa Panembong Kecamatan Bayongbong.

Dia mengaku setiap hari dalam sepekan terakhir dirinya datang mandi di lokasi tersebut. Dia berharap dengan cara itu, penyakit reumatik dan gatal-gatal di tubuhnya dapat sembuh.

"Allah yang menyembuhkan penyakit itu. Siapa tahu dengan perantaraan air ini, penyakit saya hilang," Iyus berharap.

Menurut Adang Hamdani (56), warga setempat, tidak semua orang yang percaya pada keajaiban air di tiga mata air itu datang sendiri ke lokasi. Beberapa di antaranya memesan.

"Ada orang Ciamis sengaja pesan air ini lewat jasa penitipan barang. Banyak juga yang menyuruh tukang ojek membawakan air dengan jerikan," ujar Adang.[inilah]

Selasa, 29 Oktober 2013

90 Persen Ikan Asli Sungai Ciliwung Punah

IkanDewa.com - Saat ini sekitar 90 persen ikan asli di sungai Ciliwung sudah punah. Sekarang di Ciliwung lebih banyak ikan invasif.
Pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ibnu Maryanto mengatakan itu di Jakarta, Sabtu (26/10). Ia mencontohkan, ikan invasif yang hidup di sungai Ciliwung seperti ikan sapu-sapu (Pterygoplichtys pardalis), bawal (Colossoma macropopum), dan piranha. Ikan-ikan invasif saat ini mendominasi perairan darat di Indonesia dan mengancam kepunahan ikan-ikan asli perairan itu.

Itu disebabkan ikan-ikan invasif memiliki daya tahan dan berkembang biak yang lebih baik. Keberadaan ikan-ikan invasif akan menyebabkan kompetisi di habitat dengan ikan-ikan alami yang ada. Kompetisi yang terjadi dalam mencari makanan dan tempat hidup, potensi penyebaran penyakit, serta menjadi predator ikan dan telur ikan asli.

Padahal, ikan asli di sungai Ciliwung memiliki cukup banyak seperti ikan betot (Macrognathus maculatus), senggal (Hemibagrus cf. nemurus), soro (Torsoro), dan ikan belida. Data LIPI menyebutkan pada 1910-an ikan yang hidup di sungai Ciliwung diperkirakan mencapai 187 jenis.

Introduksi ikan invasif juga sudah ditemukan di waduk Jatiluhur, Jawa Barat, yaitu ikan alligator yang sifatnya ganas atau pemangsa.

Jenis-jenis ikan invasif yang saat ini hidup di perairan Indonesia bahkan dikembangbiakkan seperti nila (Oreochromis niloticus) dari Afrika dan mas (Cyprinus carpio) dari Jepang dan China. [Antara]

Kamis, 24 Oktober 2013

Suara Misterius yang `Hantui` Warga Diduga Ikan Birahi ?

IkanDewa.com - Suara misterius mengusik warga di tepian perairan Southampton, Hamsphire, Inggris. Hampir setiap malam, dimulai pukul 22.00 waktu setempat, terdengar suara dengungan bernada rendah.

Suara itu bisa bertahan selama berjam-jam, hingga sepanjang malam. Akibatnya, warga harus berjuang untuk tidur, mereka yang sudah tak tahan bahkan pindah dan menginap di sofa milik teman atau kerabat yang jauh, untuk menghindari mimpi buruk.

Puluhan warga mengajukan keluhan, tak bisa tidur di malam hari, dan menyalahkan apapun yang diduga bertanggung jawab mengusik istirahat mereka -- dari industri, kapal tunda (tugboat), atau kapal tanker yang beroperasi di Southampton Docks.

"Kupikir aku nyaris gila dibuatnya. Aku mendengar suara itu tiap malam, kecuali saat cuaca berangin atau sedang hujan," kata Linda Zammit, penduduk kawasan Woolston, Southampton, seperti dimuat Daily Mail, 23 Oktober 2013. "Aku memang masih bisa tidur, tapi sekali terbangun, suara itu membuatku tak bisa tidur lagi.

Sementara, Maria Dennett, penduduk Sholing, Southampton mengaku bahwa suara dengungan itu muncul nyaris teratur. "Awalnya kami kira itu mesin cuci atau mesin cuci piring tetangga. Namun saking seringnya, tak mungkin itu penyebabnya," kata dia.

Maria menambahkan, suara bernada rendah itu serasa membuat rumahnya bergetar.

Dewan Distrik New Forest setidaknya menerima 30 keluhan soal dengungan mengganggu itu. Pihak dewan memasang peralatan monitoring di sejumlah properti untuk melacak asal usul suara.

Tersangkanya: Ikan!

Kini para ilmuwan mungkin telah menemukan siapa yang bertanggung jawab mengakibatkan dengungan itu -- yang di belahan dunia lain bisa jadi dianggap mistis atau bahkan UFO.

Tersangkanya adalah ikan. Bukan hewan air biasa, melainkan Ikan Midshipman yang sedang butuh berhubungan seks di sebuah muara di dekat kawasan terdampak.

Menurut para ilmuwan, Midshipman jantan mengeluarkan dengung khas agar para betina tahu bahwa mereka sedang birahi dan mencari pasangan.

Ikan jantan mampu mengeluarkan dengungan selama berjam-jam. Suaranya makin keras jika ada kompetitor sesama jantan yang juga sedang mencari pasangan. Para pejantan saling bersaing mengeluarkan suara.

Mengapa efeknya bisa sangat mengganggu? Ini hebatnya! Para ilmuwan mengatakan, diduga kuat suara dari ikan itu terpantul dari bangunan dan juga kapal.

Apa yang terjadi di Southampton mirip dengan suara dengung yang tenar di Seattle, Washington, AS. Penyebabnya diduga sama, Midshipman diperkirakan berkembang biak di Perairan Duwamish di dekatnya. Fenomena yang dijuluki 'West Seattle Hum' terjadi sepanjang tahun lalu.

Sementara National Oceanography Centre di Southampton belum menemukan petunjuk, para ahli di Scottish Association for Marine Science sudah menawarkan hipotesis: Ikan Midshipman. Ilmuwan Inggris, Dr Ben Wilson mengatakan, kesimpulan awal yang dikeluarkan pihaknya masuk akal.

"Memang ada 'ikan sonik' (Midshipman) di utara Atlantik yang dekat ke Selat Inggris," kata dia.

Midshipman memang terkenal dengan dengungan khasnya, yang dikeluarkan para pejantan saat mencari pasangan.

Mereka normalnya adalah hewan nokturnal atau aktif di malam hari. Di siang hari mereka sering ditemukan terkubur dalam lumpur atau pasir.

Ikan jantan mengeluarkan berbagai suara, termasuk serangkaian geraman singkat mirip bunyi kereta api, dan geraman rendah -- saat pejantan menjaga sarangnya. Dengungan Midshipman dihasilkan oleh dua otot yang berkontraksi pada kandung kemih.

'Suara Spiritual Atau UFO'

Untunglah, setidaknya ilmuwan sudah menemukan penjelasan ilmiah terkait dengungan misterius yang terdengar di sejumlah wilayah di dunia.

Sebelumnya, sejumlah spekulasi merebak soal dengungan di Pulau Vashon, King County, Washington, Amerika Serikat. Umumnya warga mendengar dengungan aneh yang mirip gumanan.

Warga bertanya-tanya suara apa gerangan. "Dengungan itu nyaris membuat putri dan menantuku gila. Mereka mendengarnya hampir setiap saat," kata salah satu warga, Jeep Brockway, seperti Liputan6.com kutip dari Q13fox.com.

Paranormal setempat, Lorna Cunningham yakin itu adalah suara spiritual. "Suara itu sesungguhnya adalah pesan dari Bumi," kata Cunningham.

Sementara, Jeep Brockway menghubung-hubungkankan suara gumaman itu dengan peristiwa aneh 63 tahun lalu -- di mana warga yakin ada UFO yang jatuh di sekitar pulau itu.

"Banyak warga yakin ada sesuatu yang ditinggalkan UFO, siapa tahu...banyak teori gila di pulau ini," kata Brockway. [Ein/liputan6]

Rabu, 09 Oktober 2013

Asyiknya Menangkap Ikan Dengan Kuda

IkanDewa.com - Umumnya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan perahu. Lain halnya di Belgia para nelayan di sana menggunakan kuda.

Seorang nelayan bernama Maurius menarik jaring hasil tangkapannya dengan seekor kuda di Pantai Oostduinkerke, Belgia. 

Cara ini merupakan metode tradisional yang sudah turun menurun dikenal oleh masyarakat Belgia sejak 500 tahun yang lalu. Hingga saat ini metode tersebut masih digunakan.

Metode ini menggunakan jaring/jala yang diikat pada tubuh kuda kemudian ditarik hingga ke tepi pantai. 

Setiap musim panas, tempat ini selalu dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yang ingin menyaksikan cara unik para nelayan menangkap ikan di Pantai Oostduinkerke, Belgia.

Berikut ini foto-foto yang kami kutip dari Reuters yang diambil oleh fotografer Yves Herman :

Selasa, 08 Oktober 2013

Keputusan Menteri Tentang Pelepasan Ikan Torsoro

IkanDewa.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan surat keputusan tentang pelepasan ikan Torsoro.

Surat keputusan bernomor KEP.66/MEN/2011 ini diambil guna lebih memperkaya jenis dan varietas ikan Torsoro yang saat ini beredar di masyarakat, selain itu hal ini juga untuk meningkatkan, pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya jenis ikan yang sudah langka ini.

Berikut ini isi dari surat keputusan tersebut yang ikandewa.com kutip dari situs Kementerian Kelautan dan Perikanan di www.kkp.go.id [YL/IkanDewa.com]


Rabu, 02 Oktober 2013

Hampir Punah, Budidaya Ikan Jurung Harus dilakukan

IkanDewa.com - Ikan jurung dan trubuk merupakan ikan yang saat ini keberadaannya terancam punah. Populasinya yang tinggal sedikit di alam mendesak untuk disikapi secara cepat sebelum segalanya terlambat. Mulai dari teknis penangkapan sampai pembudidayaannya.

Dikutip dari MedanBisnis, Rabu (03/10/2013), Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara (Diskanla Sumut) Robert Napitupulu mengatakan, yang mengancam keberadaan kedua ikan tersebut di antaranya kualitas lingkungan yang tidak lagi mendukung.

"Misalnya ikan jurung hanya akan berkembang biak dengan baik di air mengalir deras dan jernih, sekarang ini cukup sulit, kecuali di beberapa tempat saja," katanya

Di Tapanuli Selatan, kata dia, misalnya, ada kelompok masyarakat yang mengatur penangkapan ikan jurung berdasarkan peraturan adat, yakni lubuk larangan. Dengan peraturan tersebut, penangkapan hanya bisa dilakukan di waktu-waktu tertentu. Begitu juga dengan alat tangkap yang diperbolehkan juga tidak sembarangan. "Tidak boleh menggunakan obat-obatan ataupun bahan lain yang bisa mengganggu lingkungannya," katanya.

Selain ikan jurung, ikan trubuk, di Labuhan Batu, juga penting untuk dicermati. Pasalnya, ikan tersebut saat ini sudah mulai langka. Apalagi, ikan tersebut yang dikonsumsi bukan dagingnya melainkan telurnya saja. Dengan begitu, dapat mengancam perkembangbiakan ikan tersebut. "Dagingnya sendiri tidak dikonsumsi, tapi telurnya," katanya.

Ia menjelaskan, sebagai upaya pelestarian mencegah kepunahannya,pada tahun 2000, pihaknya pernah menabur benih ikan jurung ke Danau Toba, tepatnya di Silalahi, Dairi, sebanyak 2.000 ekor. Dari benih tersebut, diharapkan dapat berkembang biak dengan baik dan cepat.

Namun ternyata, ikan jurung termasuk sebagai ikan air tawar yang perkembangannya cukup lama. Hal tersebut diketahui dari temuan seorang warga yang menemukan ikan tersebut hanya sebesar telapak tangan orang dewasa setelah 7 bulan kemudian.

Dikatakannya, ribuan benih ikan yang ditabur tersebut sudah diberi tanda agar bisa diteliti perkembangannya. Pihaknya juga meminta kepada siapapun warga agar tidak menangkapnya dan jika pun tertangkap, besar ataupun kecil, diminta untuk memberikanya kepada Dinas Perikanan setempat untuk kemudian diganti dengan sejumlah uang.  "Karena kan masih dalam tahap penelitian, jadi kita bisa tahu seberapa perkembangannya," katanya.

Sedangkan untuk ikan trubuk, menurutnya, belum banyak yang dilakukan karena belum adanya fokus untuk pelestariannya. Pihaknya juga belum mengidentifikasi ataupun mendata perkembangan ikan-ikan tersebut. "Ini peran dari kabupaten, karena ikan-ikan ini ada di kabupaten yang paling mengetahuinya," katanya.

Robert menjelaskan, ikan jurung maupun trubuk, selama ini tidak termasuk hitungan sebagai ikan budidaya yang produksinya tinggi. Tidak seperti ikan lele, kerapu, nila dan mas. Bahkan, dari data yang dikirimkan dari kabupaten, ikan jurung dan trubuk, termasuk ikan gabus, sepat dan ihan batak, dikategorikan sebagai ikan lain-lain dalam arti bahwa karena produktivitasnya rendah dan tidak bisa diprediksi.

Menurutnya, dari data yang ada, ada kecenderungan produktivitasnya mengalami penurunan. Untuk tahun 2011, kata dia, produksinya hanya sampai 851,9 ton sedangkan di tahun 2012 hanya 817,2 ton. "Tahun-tahun sebelumnya lebih tinggi, dan turun terus," katanya.

Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah memberdayakan penangkar-penangkar ikan di daerah agar bia membudidayakan ikan-ikan tersebut sehingga bisa terselamatkan dari kepunahan.

Dosen di Fakultas Pertanian Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan Universitas Sumatera Utara, Irwan Mei menjelaskan, saatnya bagi pemerintah memberi perhatian lebih untuk penyelamatan ikan-ikan yang saat ini semakin langka.

“Harus ada peraturan untuk membatasi penangkapannya. Selain itu, harus ada kompensasi untuk mengganti ikan-ikan yang sudah ditangkap oleh masyarakat. Ini PR (pekerjaan rumah) bagi dinas perikanan untuk bisa menyelamatkan ikan-ikan ini," katanya.[medanbisnis/ikandewa.com]

Rabu, 29 Mei 2013

Ikan Dewa di Mancing Mania

IkanDewa.com - Host gaek Mancing Mania Trans 7, Dudit Widodo   lagi-lagi membuat sensasi luar biasa menaklukan ikan dewa (red mahser) seberat 12 kg. 

Bagi pancinger hutan rimba raya, tidak terkecuali Pak Dudit Widodo yang telah malang melintang mancing di lautan, ketika dirinya memperoleh ikan dewa di atas 10 kg maka ia akan diliputi rasa bahagia dan bangga atas keberhasilannya itu. 

Mengapa karena dalam menaklukan ikan bukan hanya dituntut pandai memancing saja namun mentalpun harus kuat. Ya, Menembus hutan belantara seperti di Kalimantan Timur  bukanlah hal yang mudah. 

Di hutan banyak hidup berbagai satwa yang tentunya mengundang rasa takut tersendiri. Belum lagi kerasnya air sungai dan jeram-jeram sungai harus dilalui.  

“Fisik, mental, keahlian mancing dan pemanduan orang lokal merupakan modal utama untuk mendapat ikan sapan.” Cerita Dudit Widodo kepada BM.

Lebih lanjut Pak Dudit Widodo menceritakan bahwa episode MMT7 sekitar mancing sapan di sungai Kalimantan Timur, ternyata membuat pancinger Indonesia dan mancanegara tertarik untuk merasakan tantangan mancing sapan ditengah hutan belantara  Kalimantan Timur.[BeritaMancing]

Minggu, 26 Mei 2013

Ikan Sapan, Ikan Dewa dari Indo-Australia dan Anak Benua India

IkanDewa.com - Ikan Sapan, Semah atau Ikan Dewa adalah ikan air tawar yang berasal dari Indo-Australia dan anak benua India. Nama lain ikan ini adalah tambra (jawa), sapan (kalimantan), ikan batak atau curong (bahasa toba), masheer, atau Kelah (Malaysia). 

Nama "Semah" populer dipakai di Sumatra bagian tengah hingga ke Selatan, bagi warga keturunan tionghoa ikan ini disebut Ikan Dewa. Ikan yang masih satu kerabat dengan ikan mas ini populer sebagai bahan makanan kelas tinggi, dan yang biasa dijumpai dan dikonsumsi di Indonesia dan Malaysia adalah tor douronesis (semah biasa), T.tambra (tambra), T. Tambroides dan T. Soro (kancera). Ikan ini dapat mencapai panjang sekitar 1 meter, walaupun yang ada dipasaran panjangnya rata-rata 30cm.

Sapan atau Ikan Dewa ini merupakan ikan konsumsi yang dagingnya tebal, rasanya enak, manis dan kaya minyak ikan serta harganya sangat mahal. Ukuran tubuhnya yang eksotis karena dapat mencapai 30 kg dengan panjang tubuh bisa mencapai 1 meter, oleh karenanya ikan ini sering dijuluki sebagai "King Of The Rivers", Rajanya atau Dewanya Sungai.(iftfhising/ikandewa.com)

Selasa, 12 Maret 2013

Ikan Dewa Tampil di Reportase TransTV

IkanDewa.com - Sungguh suatu kebanggaan sebuah stasiun televisi swasta membuat reportase tentang budidaya ikan dewa ditempat kami.

Lokasi budidaya ikan dewa kami di desa karang tengah kecamatan cilongok kabupaten banyumas jawa tengah merupakan salahsatu dari beberapa tempat budidaya yang kami miliki.

Berikut kami tampilkan video liputannya.

Ikan Dewa ber Thawaf

IkanDewa.com - Ikan Dewa atau Kancera atau Tambra jika dipisahkan antara jantan dan betina akan melakukan gerakan memutar membuat lingkaran dengan arah yang saling berlawanan. Ikan Jantan akan berputar kekiri dan ikan Betina akan berputar kekanan searah dengan jarum jam. Sampai saat ini kami belum tahu apakah putaran ini berdasarkan insting atau karena hal yang lain.

Berikut ini Video yang kami tampilkan :

Kamis, 10 Januari 2013

Konsumsi Ikan Mampu Tingkatkan Memori Otak

IkanDewa.com - Ikan tak hanya enak dikonsumsi namun juga memiliki kandungan yang bisa membuat otak Anda senantiasa sehat dan tetap utuh sehingga memiliki daya ingat tajam.

Hal itu didukung oleh penelitian yang dilakukan Ilmuwan dari Center for Neurosciene di University of Alberta, Kanada yang memberikan penjelasan mengapa ikan baik untuk kesehatan dan memori otak.

Pasalnya, asam lemak omega-3 dalam ikan dapat menyokong fungsi sel saraf otak. Asam lemak omega-3 juga bermanfaat dalam meningkatkan kadar memori otak.

Dengan menyantap ikan satu sampai dua kali dalam sepekan, sama artinya dengan membuat otak tetap fokus, berpikir tajam, serta cerdas dalam jangka waktu lama.

Ikan salmon dan ikan sarden merupakan jenis ikan dengan asam lemak omega-3 tertinggi dari semua jenis ikan. Dengan konsumsi dua jenis ikan ini, Anda dapat terhindar dari serangan penyakit Alzheimer.

Dilansir Genius Beauty, peneliti menemukan tingkat yang lebih tinggi dalam hippocampus (bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori) adalah semakin aktifnya hubungan hubungan saraf (hubungan sel-sel otak). Akibatnya, manusia belajar banyak informasi dan dengan mudah bisa mengingat itu pada waktu yang tepat.

Menurut peneliti, cadangan tambahan asam lemak tak jenuh ganda, terutama omega-3, terbentuk di otak dan memiliki efek sangat menguntungkan bagi tubuh.

Beberapa waktu lalu, peneliti juga menemukan, asam lemak yang sama bisa mencegah akumulasi racun dalam mata yang berkaitan dengan penurunan kemampuan penglihatan.

Mempertimbangkan asupan harian tidak lebih dari 2,5 g, peneliti menyarankan untuk meningkatkannya sebanyak 30%, jika memungkinkan. [berita8/ang/id]

87 Spesies Ikan Indonesia Hampir Punah

IkanDewa.com - Sebanyak 87 spesies ikan langka di Indonesia terancam punah akibat tekanan perubahan teknologi secara pesat.

Selain itu, perilaku negatif terhadap keanekaragaman sumber daya perikanan juga ikut berperan mengurangi jumlah spesies ikan langka.

"Kini sudah terlihat nyata banyaknya jumlah spesies ikan langka di Indonesia terancam punah. Dari penelitian diketahui spesies terancam punah ini mencapai 87 spesies," kata Pakar Perikanan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta (UBH), Prof Dr Ir Hafrijal Syandri, MS di Padang.

Hal itu disampaikannya saat dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang ilmu pengelolaan perikanan perairan umum dan teknologi reproduksi ikan pada Fakultas Perikanan dan kelautan Universitas UBH.

Menurut dia, dari 87 spesies ikan langka Indonesia yang terancam punah itu, 66 spesies di antaranya (75,9 persen) adalah ikan air tawar.

Ia menyatakan, 87 spesies ikan langka itu akan punah apabila tidak ada upaya konservasi, baik secara in-situ maupun ek-situ.

Hafrijal menambahkan, meski berbagai perangkat kebijakan tingkat nasional dan daerah telah banyak dilakukan, namun besarnya permintaan komoditas ikan langka dengan harga tinggi, telah memberikan tekanan terhadap sumber daya perikanan, termasuk ikan bilih .

Ia menjelaskan, habitat ikan bilih hanya satu di dunia, yakni di Danau Singkarak di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumbar. Ikan bilih berukuran kecil (6 hingga 12 centimeter/ekor), namun merajai hidup di danau terbesar di Sumbar itu.

Karena rasanya yang gurih dan lezat menjadikan ikan bilih komoditas penting masyarakat Kab. Tanah Datar dan Solok, sehingga terjadi perburuan dan penangkapan besar-besaran terhadap ikan itu. [inilah.com/id]