Selasa, 12 November 2013

Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari

IkanDewa.com - Ikan baik untuk kesehatan. Mengkonsumsi ikan dua kali sepekan sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein. Omega-3 yang terkandung dalam lemak ikan juga bagus untuk kesehatan jantung dan perkembangan sel otak pada anak-anak.

Namun, tak semua ikan bagus untuk kesehatan. Seafood Watch, program yang diluncurkan oleh Monterey Bay Aquarium, mencatat sejumlah ikan yang tak layak konsumsi. Bersama lembaga nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan dan lingkungan, mereka menyusun daftar ikan yang tak layak konsumsi itu.

Dari daftar tersebut, ada enam jenis ikan teratas yang sebaiknya dihindari. Selain ikan-ikan itu terancam punah, beberapa juga mengandung merkuri dan PCB di atas ambang batas yang ditentukan, yang justru membahayakan kesehatan.

Keenam jenis ikan itu adalah

Tuna Sirip Biru

Pada bulan Desember 2009, World Wildlife Fund menempatkan tuna sirip biru pada daftar 10 spesies terancam punah, di samping panda raksasa, harimau, dan penyu belimbing. Meskipun kelompok-kelompok lingkungan mengupayakan advokasi agar ikan ini masuk status fauna yang dilindungi, tuna sirip biru terus diburu, dengan nilai jual hingga US$ 177 ribu per ikan.

Namun, selain terancam punah, tuna ini juga sangat membahayakan kesehatan. Ikan ini memiliki tingkat merkuri dan PCB begitu tinggi sehingga The Environmental Defense Fund (EDF) merekomendasikan untuk tidak memakan ikan ini.

Patagonian Toothfish


Harganya sangat mahal karena rasa dagingnya yang khas, meleleh di mulut seperti mentega. Ikan ini hanya hidup di perairan Antartika yang dingin. Metode yang digunakan untuk menangkapnya sangat merusak dasar laut dan mengancam habitat burung-burung laut di sekitarnya. Namun EDF melarangnya lebih karena kandungan merkurinya yang sangat tinggi. Karena itu, jika ingin mengkonsumsi, sebaiknya tak lebih dari dua kali per bulan untuk orang dewasa dan sekali sebulan untuk anak-anak.

Kerapu

Tingkat merkuri yang tinggi dalam ikan ini menyebabkan EDF mengeluarkan peringatan. Dari sisi keberlanjutan, ikan kerapu tak ada masalah. Ikan ini bisa hidup sampai usia 40 tahun dan bereproduksi secara cepat.

Monkfish

Ikan ini wujudnya aneh, menyerupai lele dan merupakan penghuni bawah laut. Ikan sungut ganda, nama lain ikan ini, masuk ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan Laut Mediterania. Ikan dari ordo Lophiiformes ini terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar.

Monkfish adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. Ikan ini menyelam hingga ke dasar laut. Agar bisa menyerang ikan lain, mulutnya sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas mulut terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa. Ikan ini juga sering naik ke permukaan laut untuk menyerang burung laut. Kandungan merkuri ikan ini sangat tinggi.

Orange Roughy

Seperti kerapu, ikan ini juga panjang umur, tetapi lambat untuk bereproduksi, sehingga rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan. Ikan ini hidup 100 tahun atau lebih, sehingga fillet ikan ini di freezer Anda mungkin berasal dari ikan yang umurnya lebih tua dari nenek Anda. Usia yang panjang juga berarti memiliki tingkat merkuri yang tinggi, hal yang membuat EDF mengeluarkan peringatan kesehatan.

Salmon hasil budi daya

Kebanyakan salmon hasil budi daya, yang biasanya berlabel "Atlantic salmon", sering penuh dengan parasit dan penyakit. Juga mengancam salmon liar yang mencoba berenang ke perairan untuk melakukan pemijahan.

Salmon yang dibesarkan di kolam budi daya diberi antibiotik untuk memerangi penyakit, sehingga memiliki tingkat PCB cukup tinggi. Ada harapan tekanan konsumen akan mendorong peternak untuk mengadopsi praktek-praktek budi daya yang lebih baik.[eatingwell.com/ikandewa]

Di Restoran Ini, Anda Pancing Sendiri Ikan yang Mau disantap

IkanDewa.com - Restoran seafood umumnya menawarkan ikan segar dari akuarium. Biasanya ikan yang dipilih akan diambil dan diolah langsung. Namun, di restoran ini Anda bisa memancing sendiri ikan yang ingin Anda santap.

Bagi sebagian orang, memancing adalah kegiatan pelepas stres setelah bekerja. Sambil menunggu umpan dimakan ikan, kita dapat bersantai seharian sambil menikmati alam terbuka. Alangkah bahagianya jika ikan hasil pancingan banyak dan bernilai tinggi.

Restoran Tsuribune Jaya Zaou berusaha menghadirkan atmosfer tersebut ke jantung kota Tokyo, Jepang, bagi para pekerja yang sibuk dan tak punya waktu berlibur. Di restoran ini, Anda bisa memancing sendiri ikan yang akan Anda santap.

Area makannya unik, berbentuk perahu tradisional Jepang besar dengan tangki ikan di sekelilingnya. Perahu inipun jadi seperti mengambang di tengah perairan. Tersedia menu standar pub Jepang jika Anda tak mau capek dan tinggal menikmati hidangan.

Namun, akan lebih seru jika memancing sendiri. Setelah membayar biaya ekstra, Anda akan mendapat alat pancing dan udang kecil untuk umpan. Jika sudah mendapat ikannya, serahkan ke chef. Andapun bisa memilih, ikan tersebut mau dijadikan tempura, sushi, sashimi, atau direbus.

Di dalam tangki airnya terdapat berbagai jenis ikan, mulai dari sea bream, ikan sebelah (flounder), sampai horse mackerel. Meski terlihat lebih gampang daripada memancing di perairan terbuka, nyatanya memancing di sini bisa menghabiskan waktu hingga 15 menit sampai ada ikan yang tersangkut di kail.

Reporter situs Rocket News 24 (15/02/12) berhasil menangkap sea bream. Ikan tersebut dibuat menjadi sashimi serta direbus dengan shoyu dan cuka. "Rasanya sangat enak!" tulisnya. Di kesempatan kedua, mereka mendapat ikan sebelah yang kemudian digoreng. Menurut sang reporter, rasanya sama enaknya.

Tertarik mampir? Selain di Tokyo, Tsuribune Jaya Zaou juga memiliki cabang di Fukuoka, Saitama, Kanagawa, Osaka, dan Mie.[detik/ikandewa.com]

Minggu, 10 November 2013

Heboh Air Ajaib di Tiga Mata Air Sagaranten, Garut

IkanDewa.com - Warga Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir digegerkan dengan isu air ajaib di tiga mata air di Blok SS Kampung Sagaranten Desa Sukasono Kecamatan Sukawening.

Gaung tentang air ajaib yang dianggap mampu menyembuhkan berbagai penyakit itu bahkan merebak hingga ke luar Kabupaten Garut.

Tak pelak lokasi yang sebenarnya cukup jauh dari pemukiman penduduk itu pun mendadak ramai bak pasar dadakan. Antrean orang dari berbagai daerah yang penasaran menikmati air ajaib tersebut terjadi sepanjang siang hingga malam.

Tidak semua orang datang ke lokasi tersebut hendak berobat. Sebagian mereka hanya terdorong penasaran dengan kabar air mujarab yang menghebohkan itu. Kebanyakan mereka datang untuk mandi guyuran air ajaib yang mengair melalui pancuran dari tiga sumber mata air berdekatan.

Menariknya, masing-masing air yang keluar dari mata air tersebut memiliki suhu berbeda. Satu mata air bersuhu dingin, satu hangat, dan satunya lagi bersuhu cukup panas.

"Wah ini benar-benar air ajaib,” seru Bandi (56), warga Kampung Cihaur Cicalengka Bandung sembari mengusap-usapkan air dari ketiga mata air itu ke mukanya.

Bandi sengaja datang ke tempat tersebut dengan harapan penyakit darah tinggi yang dideritanya bisa sembuh setelah mandi air ajaib itu.

Senada diungkapkan Iyus Rinjani (49) warga Kampung/Desa Panembong Kecamatan Bayongbong.

Dia mengaku setiap hari dalam sepekan terakhir dirinya datang mandi di lokasi tersebut. Dia berharap dengan cara itu, penyakit reumatik dan gatal-gatal di tubuhnya dapat sembuh.

"Allah yang menyembuhkan penyakit itu. Siapa tahu dengan perantaraan air ini, penyakit saya hilang," Iyus berharap.

Menurut Adang Hamdani (56), warga setempat, tidak semua orang yang percaya pada keajaiban air di tiga mata air itu datang sendiri ke lokasi. Beberapa di antaranya memesan.

"Ada orang Ciamis sengaja pesan air ini lewat jasa penitipan barang. Banyak juga yang menyuruh tukang ojek membawakan air dengan jerikan," ujar Adang.[inilah]