IkanDewa.com- Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutardjo membuka Indonesian Aquaculture dan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (IndoAqua-Fita) 2012 yang menyajikan beraneka teknologi terkini di bidang industri perikanan di Makassar Sulawesi Selatan, Jumat sore.
"IndoAqua-Fita 2012 merupakan momentum yang sangat penting bagi pemerintah, peneliti, perekayasa, masyarakat pembudidaya dan pelaku usaha untuk dapat lebih meningkatkan kinerja mereka di bidang perikanan budidaya," kata Menteri KKP.
Selain membuka IndoAqua-Fita 2012, Menteri Syarif C Sutardjo juga meluncurkan berbagai varietas unggul, yakni ikan torsono, ikan nila sultana, nila srikandi dan ikan nila nirwana 2.
Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini pertama kali diselenggarakan pada 2006.
IndoAqua-Fita 2012 meliputi kegiatan seminar, pameran, temu bisnis dan diskusi yang menyajikan teknologi terkini di bidang perikanan budidaya dan Bidang Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) yang dihasilkan oleh berbagai sumber, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut Ketua Panitia IndoAqua-Fita 2012, Slamet Subiakto yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, kegiatan pameran diikuti oleh 70 instansi dari berbagai sektor seperti peneliti, badan litbang dan perusahaan di bidang budidaya ikan.
Sementara itu sebagai tuan rumah, Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi perikanan budidaya yang terbesar di Indonesia.
Produksi rumput laut dan udang windu Sulsel adalah yang terbesar di Indonesia. Demikian pula halnya dengan garam.
"Produksi garam Sulsel adalah 157.000 ton dan hanya dipakai 24.000 ton untuk konsumsi lokal," demikian penjelasan tertulis Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Agus Arifin Nu`mang.
Khusus hasil perikanan budidaya, Sulawesi Selatan berkontribusi sebanyak 30 persen produksi nasional yang mencapai sekitar 6,2 juta ton.[antara]
0 komentar:
Posting Komentar