IkanDewa.com - Saat ini sekitar 90 persen ikan asli di sungai Ciliwung sudah punah. Sekarang di Ciliwung lebih banyak ikan invasif.
Pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ibnu Maryanto mengatakan itu di Jakarta, Sabtu (26/10). Ia mencontohkan, ikan invasif yang hidup di sungai Ciliwung seperti ikan sapu-sapu (Pterygoplichtys pardalis), bawal (Colossoma macropopum), dan piranha. Ikan-ikan invasif saat ini mendominasi perairan darat di Indonesia dan mengancam kepunahan ikan-ikan asli perairan itu.
Itu disebabkan ikan-ikan invasif memiliki daya tahan dan berkembang biak yang lebih baik. Keberadaan ikan-ikan invasif akan menyebabkan kompetisi di habitat dengan ikan-ikan alami yang ada. Kompetisi yang terjadi dalam mencari makanan dan tempat hidup, potensi penyebaran penyakit, serta menjadi predator ikan dan telur ikan asli.
Padahal, ikan asli di sungai Ciliwung memiliki cukup banyak seperti ikan betot (Macrognathus maculatus), senggal (Hemibagrus cf. nemurus), soro (Torsoro), dan ikan belida. Data LIPI menyebutkan pada 1910-an ikan yang hidup di sungai Ciliwung diperkirakan mencapai 187 jenis.
Introduksi ikan invasif juga sudah ditemukan di waduk Jatiluhur, Jawa Barat, yaitu ikan alligator yang sifatnya ganas atau pemangsa.
Pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Ibnu Maryanto mengatakan itu di Jakarta, Sabtu (26/10). Ia mencontohkan, ikan invasif yang hidup di sungai Ciliwung seperti ikan sapu-sapu (Pterygoplichtys pardalis), bawal (Colossoma macropopum), dan piranha. Ikan-ikan invasif saat ini mendominasi perairan darat di Indonesia dan mengancam kepunahan ikan-ikan asli perairan itu.
Itu disebabkan ikan-ikan invasif memiliki daya tahan dan berkembang biak yang lebih baik. Keberadaan ikan-ikan invasif akan menyebabkan kompetisi di habitat dengan ikan-ikan alami yang ada. Kompetisi yang terjadi dalam mencari makanan dan tempat hidup, potensi penyebaran penyakit, serta menjadi predator ikan dan telur ikan asli.
Padahal, ikan asli di sungai Ciliwung memiliki cukup banyak seperti ikan betot (Macrognathus maculatus), senggal (Hemibagrus cf. nemurus), soro (Torsoro), dan ikan belida. Data LIPI menyebutkan pada 1910-an ikan yang hidup di sungai Ciliwung diperkirakan mencapai 187 jenis.
Introduksi ikan invasif juga sudah ditemukan di waduk Jatiluhur, Jawa Barat, yaitu ikan alligator yang sifatnya ganas atau pemangsa.
Jenis-jenis ikan invasif yang saat ini hidup di perairan Indonesia bahkan dikembangbiakkan seperti nila (Oreochromis niloticus) dari Afrika dan mas (Cyprinus carpio) dari Jepang dan China. [Antara]